Bagikan:

Kalla: Bank Century Gagal karena Dirampok

Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai talangan dari anggaran negara untuk Bank Century janggal. Menurutnya tidak ada bank yang gagal pada tahun 2008.

NASIONAL

Kamis, 21 Nov 2013 21:05 WIB

Kalla: Bank Century Gagal karena Dirampok

Kalla, Bank Century, Dirampok

KBR68H, Jakarta - Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai talangan dari anggaran negara untuk Bank Century janggal. Menurutnya tidak ada bank yang gagal pada tahun 2008.

Menurut Kalla, saat pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) terhadap Bank Century, pengucuran dana penyelamatan membengkak hingga triliunan rupiah hanya dalam waktu dua hari. Padahal sebelumnya, Menteri Keuangan saat itu, Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia, Boediono menyatakan Bank Century hanya perlu diselamatkan seratusan miliar rupiah.

"Sebenarnya itu tidak perlu dan mereka juga berdebat yang sebenarnya tidak perlu terjadi gagal sistemik. Saya tidak tahu adanya rapat itu, bukan sikap, sama sekali Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia melaporkan kepada saya. Tidak ada soal ekonomi kita. Tidak ada masalah, tapi yang aneh juga kok ada bank yang gagal. Gagalnya 600 miliar tapi dalaam 2 hari dibayarnya Rp 2,5 triliun," kata Jusuf Kalla usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi skandal Bank Century.

Kalla juga mengklaim tak pernah dilibatkan dalam rapat penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Menurut Jusuf Kalla, Bank Century gagal karena dirampok. Menurutnya, yang bertanggung jawab atas dana negara sebesar Rp 6,7 triliun untuk Bank Century adalah pengambil keputusan dan pembayarnya.

Lima tahun lalu rapat mengenai penyelamatan Bank Century dilakukan untuk membahas bank-bank yang gagal. Dalam kasus Fasilitas Pembiayaan Jangka Panjang Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun, KPK baru menetapkan satu tersangka yaitu Budi Mulya, Deputi V Bidang Pengawasan Bank Indonesia.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending