KBR68H,Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi surat balasan dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott terkait skandal penyadapan terhadap sejumlah pejabat Indonesia.
Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengatakan, isi surat tersebut sudah sesuai harapan Presiden Yudhoyono. Namun, Julian tidak mau menjelaskan isi surat tersebut dan menyatakan Presiden Yudhoyono belum memutuskan kelanjutan kerjasama bilateral kedua negara.
"Sudah diterima Presiden disampaikan oleh Menteri Luar Negeri. (Lalu kerjasama Indonesia Australia bagaimana?) Ya sebagaimana arahan Presiden khususnya pertukaran informasi dan intelejen sharing. Itu yang menjadi fokus utama yang segera atau sedang ditindaklanjut, sebagaimana arahan Presiden untuk ditinjau kembali," ujar Julian di Jakarta, Selasa (26/11).
Sebelumnya, Presiden SBY beserta sejumlah petinggi Indonesia disadap oleh intelejen Australia. Mereka disadap pada rentan waktu 2007 hingga 2009. Atas kejadian itu, Presiden Yudhoyono mempertanyakan alasan penyadapan tersebut kepada Perdana Menteri Tony Abbott. Presiden juga menghentikan sementara kerjasama dengan Negeri Kangguru, di antaranya kerjasama pertukaran informasi, intelejen dan penanganan imigran gelap.
Editor: Antonius Eko