KBR68H, Jakarta - Komisi Luar Negeri DPR meminta pemerintah mengumpulkan bukti terhadap dugaan penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia . Tujuannya agar Indonesia memiliki posisi yang kuat dihadapan Amerika maupun Australia. Untuk itu Wakil Ketua Komisi Luar Negeri TB Hasanuddin mendesak pemerintah agar memaksimalkan peran BIN dan Lembaga Sandi Negara untuk menyelidiki kebenaran penyadapan tersebut. (Baca: Intelijen: Program Penyadapan Selamatkan Amerika dari Serangan Teroris)
"Apakah pemerintah punya data terhadap penyaydapan tersebut, apakah pemerintah itu punya informasi yang cumup untuk melakukan tindakan-tindakan itu. Kemudian kita kan memanggil Lemsaneg, apakah Lemsaneg punya informasi, ini tugas Lemsaneg ya seperti ini bukan kemudian ikut ke KPU lah," kata Hasanuddin saat dihubungi KBR68H (3/11)
Sebelumnya, Amerika Serikat dikabarkan menyadap dan memantau komunikasi elektronik di Asia Tenggara melalui fasilitas mata-mata yang tersebar di setiap kedutaannya. Informasi tersebut dibocorkan bekas pegawai NSA, Edward Snowden. Selain AS, media Australia Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Kedutaan Besar Australia di Jakarta diketahui melakukan kegiatan spionase terhadap Indonesia. Kemarin Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa bertemu dengan Menlu Australia Julie Bishop dan menteri Australia guna meminta kejelasan terhadap dugaan penyadapan tersebut.
Editor: Nanda Hidayat
DPR: Soal Penyadapan, Peran BIN dan Lemsaneg Harus Maksimal
KBR68H, Jakarta - Komisi Luar Negeri DPR meminta pemerintah mengumpulkan bukti terhadap dugaan penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia .

NASIONAL
Minggu, 03 Nov 2013 11:00 WIB


Penyadapan, BIN, amerika, australia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai