Bagikan:

Atasi Kelangkaan, Pemerintah Kirim 19 Ribu Buku Nikah

KBR68H, Jakarta - Pemerintah menargetkan permasalahan kelangkaan buku nikah bakal teratasi pada akhir November. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Muhtar Ali mengatakan, sejak awal bulan November pihaknya sudah mendistribu

NASIONAL

Selasa, 05 Nov 2013 10:29 WIB

Author

Nur Azizah

Atasi Kelangkaan, Pemerintah Kirim 19 Ribu Buku Nikah

buku nikah, langka

KBR68H, Jakarta - Pemerintah menargetkan permasalahan kelangkaan buku nikah bakal teratasi pada akhir November. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Muhtar Ali mengatakan, sejak awal bulan November pihaknya sudah mendistribusikan buku nikah ke sejumlah daerah. Hingga kini pemeritah masih berhutang sekitar 19 ribu buku nikah yang masih harus dikirimkan ke sejumlah daerah.

"Ini kami masih dalam validasi dulu. Ada 19 ribu. Tidak semua propinsi. Propinsi propinsi yang angka perkawinannya 80 ribu. Yang kedua adalah 100 ribu ke atas. 490 ribu sekian itu sudah kita drop. Sampai November itu aman. DKI itu tidak ada persoalan. Jadi kalau pengantinnya di DKI itu sampai Desember tidak ada persoalan," kata Muhtar dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (5/11).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Muhtar Ali menambahkan, mulai tanggal 9 Nopember nanti pihaknya bakal mulai mendistribusikan buku nikah tersebut. Kelangkaan buku nikah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Selain karena tingginya angka pernikahan di sejumlah daerah, pemerintah mengklaim kelangkaan buku nikah juga akibat terhambatnya distribusi ke beberapa daerah. Beberapa daerah yang mengalami kelangkaan buku nikah diantaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara.

Editor: Suryawijayanti

 
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending