KBR68H,Jakarta - Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia (ASPIDI) mengklaim pasokan sapi dari Australia belum terganggu, meski hubungan Indonesia dan Australia tengah memanas. Namun demikian, menurut Ketua ASPIDI Thomas Sembiring, gejolak harga daging sapi bakal terjadi dalam waktu beberapa bulan ke depan bila hubungan kedua negara tidak kunjung membaik. (Baca: Stop Impor dari Australia, Indonesia Siap-Siap Kebanjiran Sapi Gila)
"Kalau diputuskan perdagangan dengan Australia kami sulit impor dari negara lain karena kita masih buta. Kami tidak tahu siapa eksportirnya nanti. Jadi dalam waktu dekat pasti berpengaruh. Tidak mungkin tidak. Ujungnya ya harga juga bergejolak," kata Thomas Sembiring ketika dihubungi KBR68H.
Dia menambahkan, selain dari Australia ASPIDI tidak punya pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan sapi potong dalam negeri. Menurutnya, hanya sapi asal Australia dan Selandia Baru yang telah dinyatakan bebas penyakit sapi. Sementara itu, Selandia Baru juga tidak dapat memenuhi kebutuhan sapi potong nasional karena negara itu hanya menjual daging sapi beku.
Editor: Damar Fery Ardiyan