Nah, berawal dari pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan saat menunggu lampu merah, Agus Mulyana, Pembina Tim Riset dari Unikom Bandung,terpikir untuk menciptakan suatu sistem lampu lalu lintas (traffic light) yang mampu menghitung waktu secara lebih fleksibel yang sesuai dengan jumlah antrian di satu ruas jalan.
"Sehingga lampu lalu lintas tersebut bisa berganti hijau ketika ada titik ruas jalan yang antriannya sudah cukup panjang " kata Agus Mulyana pada Green Radio.
Untuk merealisasikan konsep traffic light tersebut, Agus bersama dengan tiga mahasiswa bimbingannya membenamkan sistem sensor motoric yang bisa memberikan waktu tambahan untuk lampu hijau ketika antrian cukup panjang. "Selain itu lampu lalu lintas buatan kami menggunakan LED dengan sumber energi cadangan dari solar panel yang lebih ramah lingkungan,"jelasnya.
Sayangnya, hingga saat ini traffic light ramah lingkungan ini belum memiliki hak paten dan belum mulai merambah kedunia industri. "Saat ini kita memang sedang mengurus persyaratan untuk mematenkan produk ini dan sudah mulai menjajaki untuk masuk kedunia indsutri,"ujar Agus.