Imelda Akhmal, arsitek yang juga merupakan salah satu pendiri inti Green Building Council Indonesia (GBCI), mengatakan banyak peralatan elektronik yang diam-diam memakan energi tetapi tidak ada gunanya seperti pendingin dan pemanas air (dispenser).
Dari sisi arsitektur, dapur bisa diatur sehingga hemat energi dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan mengatur ventilasi dan pencahayaan sehingga mengurangi penggunaan lampu.
Chef Ena Lubis, seorang penulis buku resep makanan mengatakan, penggunaan kitchen hood untuk menyerap asap dapur juga memakan banyak energi. Itu sebabnya menurut dia, penataan ruang agar pertukaran udara menjadi baik dapat mengatasi asap dapur tanpa harus menggunakan kitchen hood. Selain itu banyak teknik memasak yang bisa mengurangi lamanya penggunaan kompor. Penggunaan panci kukus yang bertumpuk untuk sekali masak saja juga bisa menghemat energi, jadi nggak perlu bolak-balik masak, kata chef Ena.