KBR, Jakarta- Buruh se-Jabodetabek akan menggelar demo di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2024. Aksi itu digelar untuk menuntut kenaikan upah tahun depan. Rencana tersebut disampaikan Presiden KSPI/Presiden Partai Buruh, Said Iqbal pasa konferensi pers daring.
"Dengan dua tuntutan, satu, naikkan upah minimum 2025 sebesar 8 persen hingga 10 persen tanpa PP No. 51/2023, cabut Omnibus Law UU Ketenagakerjaan, setidak-tidaknya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani. Dua isu itulah yang akan disampaikan pada aksi tiga ribu buruh," ujar Said pada konferensi pers, Selasa, (22/10/2024).
Presiden KSPI/Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut, sudah 5 tahun buruh tidak naik upah, karena sebelumnya sempat terjadi kenaikan upah tetapi di bawah inflasi.
"Sudah 5 tahun terakhir buruh tidak naik upah, hanya 2 tahun terakhir tersebut buruh naik upah 1,58 persen di bawah inflasi yang 2,8 persen. Jadi, bukan naik upah, 2 tahun terakhir nombok 1,3 persen, tiap bulan nombok, bukan naik upah dan 3 tahun sebelumnya 0 persen," jelas Said.
Said menjelaskan, aksi ini akan dimulai di Patung Kuda Jakarta Pusat dan di depan IRTI. Massa akan berkumpul di sana pada pukul 10.00 WIB.
Aksi esok merupakan permulaan, karena demo akan terus berlanjut secara bergelombang mulai 25-31 Oktober 2024 di masing-masing kantor gubernur atau wali kota di 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
"Maka bisa dipastikan, serikat buruh sudah merancang untuk melakukan aksi mogok nasional yang tentatif waktunya tanggal 11 sampai 12 November 2024, stop produksi," kata Said.
Said mengeklaim, aksi mogok nasional nantinya diperkirakan diikuti 5 juta buruh di 15.000 pabrik di 38 provinsi.
Baca juga: