KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini kondisi perekonomian dunia masih belum pulih sepenuhnya. Ekonomi global tahun ini, menurut Jokowi, tumbuh lambat di kisaran 2,6 hingga 2,7 persen.
Selain itu, inflasi juga menghantui banyak negara di dunia. Angka inflasi global tahun ini, menurut Jokowi, mencapai 5,9 persen.
Kondisi itu, menurut Kepala Negara, masih ditambah lagi dengan kondisi perang konvensional dan juga perang dagang.
"Soal over-produksi di China. Banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah. Dan kita, sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia, 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita. Harus mampu memasarkan produk-produk kita," ujar Presiden Jokowi saat resmikan pembukaan Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Banten (9/10/2024).
Presiden Jokowi menambahkan, Indonesia harus mampu menguasai pasar dalam negeri sekaligus merambah secara luas ke pasar luar negeri.
Ia juga meminta pemasaran produk ekspor tidak hanya dilakukan melalui cara-cara konvensional, tapi juga harus memanfaatkan teknologi digital.
Jokowi optimistis, meski banyak negara mengalami inflasi dan melakukan pembatasan atau restriksi perdagangan, tapi hal itu tetap tidak akan mampu menutup peluang dagang bagi Indonesia.
Baca juga: