KBR, Jakarta - Komisi Nasional Disabilitas memberi dua catatan terkait penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional Peparnas ke-17 yang tengah terselenggara di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Komisioner Komnas Disabilitas Jonna Aman Damanik, penyelenggaraan Peparnas harus diperbaiki sistem perencanaannya. Jangan lagi seperti Peparnas ke-17 di Solo yang waktu persiapannya sangat singkat.
Selain itu, Komisioner Komnas Disabilitas Jonna Aman Damanik juga meminta seluruh pemerintah daerah agar lebih serius membina olahraga para penyandang disabilitas.
"Penterjemahan UU Keolahragaan dalam konteks khususnya penyandang disabilitas bagi seluruh daerah untuk lebih memperhatikan pembinaan, pelatihan termasuk bagaimana meningkatkan prestasi olahraga penyandang disabilitas, juga keikutsertaan dari berbagai event, baik cabor secara khusus maupun perhelatan nasional seperti Peparnas ke-XVII. Kami dalam hal ini mempunyai catatan juga, terkait bagaimana sebuah pemerintahan daerah untuk lebih serius dalam membina olahraga penyandang disabilitas. Karena berbicara keolahragaan penyandang disabilitas adalah amanat undang-undang," tutur Jonna Aman Damanik kepada KBR Media (11//10/2024).
Komisioner Komnas Disabilitas Jonna Aman Damanik berharap pada event Peparnas di masa mendatang, semua pemerintah daerah mengirim kontingen atlet dan lebih banyak lagi berlaga di setiap cabang olahraga. Peparnas ke-17 mempertandingkan 20 cabang olahraga, dan digelar hingga Minggu 13 Oktober.
Kirim Sampel Urine Atlet Peparnas ke Bangkok
Hingga hari keenam (Jumat, 11/10/2024) penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-XVII di Solo, Organisasi Anti-Doping Indonesia IADO sudah mengirim 92 sampel urine atlet ke laboratorium di Bangkok, Thailand.
Ketua IADO, Gatot S Dewa Broto mengatakan pemeriksaan laboratorium dilakukan di Bangkok, Thailand.
Menurut Gatot, hasil laboratorium bisa diketahui pada penghujung tahun ini.
"Saat PON Papua ada 130 sampel yang dikirim ke laboratorium di New Delhi, sekatang sudah tutup karena regulasi letat WADA. Saat PON di Sumatera Utara dan Aceh kemarin ada 150 sampel dikirim ke Qatar. Kalau di Peparnas 2024 ini sampel yang sudah terkumpul ada 92 sampel dan sudah dikirim ke laboratorium di Bangkok, lokasi terdekat dengan Indonesia. Bagaimana hasilnya? Sudah ketahuan belum ada doping atau tidak? Kami jawab, ya kami belum tahu karena butuh waktu, semua sampel sudah kami kirim ke laboratorium di Bangkok, hasilnya ya di internal kami saja atau confidential baru bisa dapat Desember nanti. PON hasil laboratoriumnya November, Peparnas ya sekitar Desember," ujar Gatot, Jumat (11/10/2024).
Baca juga:
Buka Peparnas 2024, Jokowi Bicara Kesetaraan Penyandang disabilitas