Bagikan:

Pemerintah Klaim Transmigrasi Untuk Tekan Angka Kemiskinan

Transmigrasi bukan sekadar memindahkan kemiskinan dari tempat lama ke tempat yang baru

NASIONAL

Rabu, 30 Okt 2024 10:58 WIB

Author

Heru Haetami

Kemiskinan

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman (kanan) saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (29/10/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

KBR, Jakarta - Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara mengeklaim transmigrasi yang akan berjalan di era pemerintahan Prabowo Subianto dilakukan untuk upaya menekan angka kemiskinan.

Ia membantah transmigrasi sekadar memindahkan kemiskinan dari tempat lama ke tempat yang baru.

"Ke depan kami ingin sungguh-sungguh bekerja dengan segenap hati untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan meningkatkan produktivitas para transmigran. Melalui berbagai peran dalam aktivitas ekonomi termasuk swasembada pangan. Agar ikut serta memberikan kontribusi kepada pendapatan negara dan pertumbuhan ekonomi," ujar Iftitah saat rapat dengan Komisi V DPR, Selasa (29/10/2024).

Iftitah menambahkan, pendekatan transmigrasi tidak hanya fokus secara ekonomi, tetapi juga akan mengedepankan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Termasuk pembangunan karakter bangsa dan pendekatan sosial budaya.

"Sebagai contoh transmigrasi di Papua, kami akan fokus melaksanakan revitalisasi sepuluh kawasan transmigrasi yang sudah ada saat ini di Papua," katanya.

Dia juga memastikan, kementeriannya secara reguler dan berjenjang akan melakukan evaluasi yang ketat.

"Agar fokus utama terkait tujuan peningkatan kesejahteraan itu benar-benar tercapai. Ukuran keberhasilan kementerian transmigrasi bukan berapa banyak jumlah kepala keluarga yang dipindahkan, tetapi seberapa banyak kepala keluarga yang sejahtera di kawasan transmigrasi. Baik kesejahteraan transmigran itu sendiri maupun kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah sekitarnya," ujar Iftitah.

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending