KBR, Jakarta- Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas merespons pidato pertama Prabowo Subianto usai dilantik sebagai Presiden ke-8 RI di Gedung DPR/MPR, Minggu, 20 Oktober 2024.
Anwar Abbas meminta Prabowo dan semua pemimpin tak alergi kritik. Sebab menurutnya, kritik dilontarkan untuk menemukan jalan keluar beragam masalah negeri, juga demi kebaikan masyarakat.
"Kita berharap kepada semua pemimpin di negeri ini ke depannya untuk tidak alergi dengan kritik, asal saja dari semua pihak ada keinginan tulus untuk menyelesaikan konflik-konflik tersebut lewat konsensus-konsensus yang kita bangun," ucap Anwar di Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024, seperti dikutip KBR dari Kantor Berita ANTARA.
Menyikapi Perbedaan Pandangan
Menurut Anwar, pidato Prabowo telah ditanggapi beragam, sebagian pesimistis, ada juga yang optimistis. Kata dia, Indonesia bisa menjadi bangsa maju dan besar, jika bisa menempatkan perbedaan pandangan sebagai hal yang membangun, dan kritik sebagai pengingat.
"Baik pihak pemerintah maupun masyarakat mampu memanfaatkan dialektika yang ada berupa tesis, dan antitesis tersebut menemukan sintesa yang baik bagi bangsa dan negara ini," katanya.
"Juga akan menjadi negeri yang kuat dan indah, karena rasa persatuan dan kesatuan di antara warga bangsanya akan terjalin dengan baik," imbuhnya.
Pidato Prabowo
Sebelumnya, dalam pidato perdananya sebagai presiden, Prabowo menyinggung berbagai hal, antara lain soal pangan, persatuan dan kesatuan, serta energi.
Hari ini, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dilantik menjadi presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029. Pelantikan dilakukan dalam Sidang Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024.
Usai mengucap sumpah presiden di hadapan peserta sidang, Prabowo menyampaikan pidato pertamanya sebagai kepala negara.
Baca juga: