KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ekonomi syariah perlu lebih adaptif dan responsif terhadap perkembangan ekonomi global yang begitu dinamis. Menkeu menyebut, risiko geopolitik saat ini sangat tinggi seiring konflik di kawasan Timur Tengah dan juga di benua Eropa.
"Ini semuanya menyebabkan kita perlu untuk terus berpikir keras bagaimana menjaga momentum ekonomi Indonesia melihat dinamika ini sebagai sebuah kesempatan dan tidak terlalu mudah atau mudah menjadi rapuh terhadap dinamika yang terjadi," kata Sri Mulyani saat Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) 2024, Jumat (4/10/2024).
Menkeu Sri Mulyani juga mengingatkan, negara harus mampu mengubah berbagai tantangan global menjadi peluang, khususnya bagi pertumbuhan pasar halal global.
Menurut Menkeu, konsumsi pasar halal global sudah mencapai 2,29 triliun dolar Amerika atau setara 35 kuadriliun rupiah pada 2022. Nilai ini diproyeksikan meningkat menjadi 2,8 triliun dolar Amerika atau setara 43 kuadriliun rupiah pada tahun depan.
Sri berharap Indonesia akan menjadi pemain besar dan terpercaya di dalam rantai pasok halal global.
Baca juga: