Bagikan:

KTT ASEAN-Jepang ke-27, Wapres Minta Dukungan Energi Hijau hingga Pengakuan Palestina

“Indonesia berharap Jepang dapat mempertimbangkan pengakuan terhadap Negara Palestina demi mewujudkan perdamaian dan tercapainya solusi dua Negara,” ujarnya.

NASIONAL

Kamis, 10 Okt 2024 22:56 WIB

Author

Heru Haetami

wapres

Wapres Ma'ruf Amin di KTT Ke-27 ASEAN-Jepang. Foto: wapres.go.id

KBR, Jakarta- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak anggota ASEAN, memperkuat kemitraan strategis ASEAN-Jepang yang bermanfaat bagi masyarakat.

Itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN-Jepang ke-27 di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos, Kamis, (10/10/2024).

Kata dia, kemitraan ASEAN-Jepang harus diarahkan berorientasi ke masa depan. Salah satunya mempromosikan ekonomi hijau.

“Dukungan Jepang penting untuk mempercepat transisi energi di kawasan, khususnya melalui mekanisme pembiayaan inovatif dan transfer teknologi rendah karbon." ujar Menlu.

Menlu Retno menambahkan, wapres juga mendorong adanya percepatan transformasi ekonomi digital di kawasan. Kata dia, kerja sama di bidang teknologi masa depan, seperti kecerdasan buatan dan penerapan masyarakat 5.0 dapat dimajukan.

“Potensi ekonomi digital yang besar harus dimanfaatkan dengan baik termasuk melalui dukungan Jepang terhadap Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital (DEFA),” katanya.

Dalam pertemuan itu, wapres juga mengajak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas. Menurut wapres, kemitraan ASEAN-Jepang harus dapat menjadi penggerak stabilitas dan perdamaian kawasan, serta penerapan hukum internasional secara konsisten.

“Indonesia berharap Jepang dapat mempertimbangkan pengakuan terhadap Negara Palestina demi mewujudkan perdamaian dan tercapainya solusi dua Negara,” ujarnya.

Baca juga:

Wapres Titip Pesan Penurunan Stunting ke Prabowo-Gibran

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending