Bagikan:

Klarifikasi Kemenkeu Soal Maung Pindad Bakal Jadi Kendaraan Dinas Menteri

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menyebut mulai pekan depan tak ada lagi pejabat di Kabinet Merah Putih yang menggunakan mobil dinas impor.

NASIONAL

Selasa, 29 Okt 2024 12:24 WIB

maung

Mobil Pindad Maung Garuda yang ditumpangi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Jakarta, Minggu (20/10/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

KBR, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengklarifikasi pernyataan Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu, soal mobil Maung buatan PT Pindad (Persero) yang bakal dijadikan kendaraan dinas jajaran menteri hingga eselon I.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro mengatakan, pernyataan itu bukan sebagai perencanaan.

"Pernyataan tersebut disampaikan bukan dalam rangka sebagai perencanaan, namun dalam rangka memberikan contoh penggunaan produksi dalam negeri sebagai semangat untuk memperkuat dan mendukung industri dalam negeri," kata Deni dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (29/10/2024), dikutip dari ANTARA.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan III Anggito Abimanyu menyebut mulai pekan depan tak ada lagi pejabat di Kabinet Merah Putih yang menggunakan mobil dinas impor.

Mobil dinas akan digantikan dengan mobil buatan PT Pindad (Persero) jenis Maung.

"Minggu depan saya akan pakai mobilnya Maung itu, mobilnya Pindad itu. Karena Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon satu sama menteri," kata Anggito di Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, Senin (28/10/2024).

Anggito menjelaskan, PT Pindad sebagai perusahaan produsen alat pertahanan, merancang sejumlah produknya dengan 70 persen buatan dalam negeri. Mobil jenis Maung tersebut dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Baca juga:

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending