KBR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut sebanyak 2.047 irigasi perpompaan (Irpom) belum dimanfaatkan petani. Jumlah ini hampir setengah dari total pompa dan konstruksi yang sudah disalurkan dan diselesaikan sebanyak 4.240 unit.
Irigasi Perpompaan adalah sistem irigasi dengan menggunakan pompa air yang pendistribusiannya melalui saluran terbuka maupun tertutup. Sistem ini digunakan untuk membantu proses irigasi lahan yang mengalami kekeringan.
"Ini juga ada laporan irigasi perpompaan yang belum termanfaatkan. Kami berharap ini momen yang baik, artinya ini bisa digunakan di daerah-daerah yang mengalami kekeringan," kata Sekretaris Dirjen Hortikultura Andi Muhammad Idil Fitri saat rapat pengendalian inflasi daerah, Senin (28/10/2024).
Baca juga:
- Pompanisasi Pemerintah Bukan Solusi Kekeringan, Hanya Temporer
- Gencarkan Pompanisasi, Mentan Amran: Antisipasi El Nino
Andi menjelaskan, realisasi Perluasan Areal Tanam (PAT) yang mencapai 85,23 persen. Kalimantan Tengah menjadi daerah dengan realisasi paling kecil yakni 16,44 persen.
Sedangkan untuk realisasi terbesar yakni Gorontalo yang mencapai 110,28 persen. Gorontalo berhasil melakukan perluasan sebanyak 9.108 hektare dengan target 8.259 hektare.
"Kami sampaikan sampai sekarang realisasi penambahan areal tanam ada 1.523 Juta hektare, 85,23 persen tentunya untuk perluasan areal tanam per 26 Oktober," ucapnya.