KBR, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menanggapi kabar soal tujuh kursi menteri untuk Partainya di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Bahlil mengaku tidak tahu menahu ihwal isu tersebut.
Dia menegaskan seluruh kader Golkar siap membantu pemerintahan ke depan.
"Saya ngga tahu (isu tujuh kursi Golkar, red) itu hak prerogatif presiden. Ya kita berdoa saja karena kader Golkar kan itu kan sudah berproses matang. Ya kalau memang dianggap itu layak dan pantas untuk kemudian mengabdi, membantu pak Presiden Prabowo, ya kami ikhlaskan saja. Semakin banyak, semakin baik," kata Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (9/10).
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyerahkan segala keputusan terkait Menteri-menteri di kabinet kepada Prabowo. Termasuk, kemungkinan dirinya akan menjabat sebagai menteri lagi di pemerintahan selanjutnya.
Baca juga:
- PBNU Harap Prabowo Lanjutkan Program Jokowi
- Mensesneg Pratikno Pastikan Jokowi Hadiri Pelantikan Prabowo Subianto
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkap alasan membentuk koalisi besar di era pemerintahannya. Dia bilang, wajar membentuk kabinet gemuk lantaran Indonesia sebuah negara besar.
"Tekad saya akan saya jalankan dengan risiko. Karena saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat terpaksa koalisinya besar. Nanti akan dibilang, kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak. Ya negara kita besar, Bung! Negara kita luasnya sama dengan Eropa." kata Prabowo dalam sambutan penutupan acara BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu (9/10/2024).
Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, tak akan melihat pada latar belakang atau unsur kedekatan dalam penunjukan pembantunya di kabinet nanti.
"Kita tidak memikirkan orang tuanya siapa, agamanya siapa, sukunya apa, rasnya apa. Dia mampu atau tidak, dia bisa atau tidak, dia berjuang atau tidak, mampu nggak dia deliver, mampu nggak dia berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat. Nah itu yang kita cari," katanya.