KBR, Jakarta - Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengingatkan pemerintah agar menyediakan menu program makan bergizi gratis (MBG) yang bisa memenuhi kecukupan gizi anak-anak. Menurutnya, hal ini menjadi penting agar memastikan target dari program ini dapat tercapai.
Dia juga meminta pihak sekolah aktif memantau kegiatan makan bergizi.
"Harus ada sinergi dan sinkronisasi antar berbagai program yang terkait dengan satuan pendidikan. Apalagi makan gratisnya itu diberikannya ke sekolah kan. Jadi kita juga harus menjamin bahwa setiap sekolah itu mampu memberikan makanan bergizi itu bukan sebaliknya. Misalkan tiba-tiba makanannya basi, tiba-tiba banyak anak-anak menjadi tertekan harus menghabiskan makanannya, padahal dia tidak suka gitu," ujar Hetifah di Kompleks Parlemen, Selasa (29/10/2024).
Politikus Golkar itu menegaskan, Komisi X DPR akan mengawal secara ketat program makan bergizi .
"Makan gratis ini kan meningkatkan kualitas di hulunya ya. Jadi sumber daya manusia itu tergantung pada bahan bakunya. Kalau dia sehat dan bergizi, bugar pasti nanti akan mudah menerima proses pembelajarannya. Kita akan evaluasi terus. Karena ini program baru tapi pada dasarnya kita men-support," ucapnya.
Program makan bergizi merupakan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto yang akan dimulai pada 2 Januari 2025. Pemerintah berencana menggelontorkan anggaran sampai Rp800 miliar per hari untuk mendanai program tersebut.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, program makan bergizi akan menyasar 82 juta anak. Dia menyebut program ini akan dilakukan secara bertahap.
Prabowo juga telah membentuk 85 kantor satuan layanan program Makan Gizi Gratis yang kini sedang diuji coba di seluruh provinsi. Salah satu kantor layanan itu berada di Magelang, Jawa Tengah, berdekatan dengan Akademi Militer (Akmil).
Baca juga: