KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ada beberapa sumber ancaman yang perlu diwaspadai saat Pemilu 2024. Salah satunya kata dia, politisasi agama.
Untuk itu dia meminta seluruh pihak mewaspadai ancaman yang bisa memecah persatuan bangsa.
"Sebagai masyarakat yang agamis, pemilu Indonesia memang tidak dapat dilepaskan dari isu-isu agama. Namun hal ini harus benar kita batasi agar agama tidak disalahgunakan," kata Mahfud dalam acara Dialog Kebangsaan: Sukses Pemilu 2024 Menuju Indonesia Maju, Selasa (18/10/2023).
"Dalil-dalil agama memang penting bagi pertimbangan untuk memilih partai atau calon tertentu. Namun dalil-dalil tidak boleh menjadi legitimasi untuk membenci, mengkafirkan, bahkan menjadi sumber konflik kekerasan dengan kelompok lain," sambungnya.
Mahfud juga memaparkan ancaman lain seperti ketidakpercayaan terhadap penyelenggara dan penyelenggaraan pemilu. Ketidakpercayaan itu lahir karena adanya dugaan pelanggaran dan ketidakadilan dalam pemilu.
"Untuk itu kita bersama-sama harus kawal dan memastikan bahwa penyelenggara pemilu bertindak secara jujur dan adil, serta menyelenggarakan pemilu dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," katanya.
Baca juga:
Mahfud juga meminta masyarakat mewaspadai berita bohong atau hoaks yang sangat mudah dan cepat beredar di media sosial. Baik berisi isu agama, isu politik uang, bahkan isu peran peradilan dalam penyelenggaraan pemilu.
"Meminimalisir berita bohong dan dampaknya tentu membutuhkan peran semua lapisan masyarakat untuk mampu baik secara individu maupun komunal, untuk menyaring dan memanifestasikan berbagai informasi yang diterima," ujar Mahfud.
Editor: Wahyu S.