Bagikan:

FOMO Sapiens: Perkara Patriarki dan Merch KW Musisi Lokal

Denny Caknan jadi bulan-bulanan warganet pasca komentar bernuansa patriarki dan soal viralnya merchandise tiruan musisi tanah air.

NASIONAL

Jumat, 06 Okt 2023 18:00 WIB

patriarki dan merch KW

Ilustrasi highlight berita sepekan. (FOTO: KBR)

KBR, Jakarta – Penyanyi lagu Jawa, Denny Caknan jadi perbincangan hangat pekan ini pasca diundang menjadi narasumber di salah satu podcast. Lontaran dan celetukan Denny terhadap istrinya dianggap merendahkan dan menunjukkan perilaku patriarki. Hal ini lantas mengundang sejumlah kritikan di dunia maya. Bagaimana pentingnya pendidikan peran gender?

Selanjutnya, penjualan merchandise palsu atau bootleg musisi lokal Indonesia pun tengah ramai dibahas. Sebagian menilai kalau bootleg jauh lebih murah dengan kualitas yang tak kalah dibanding merch ori di toko resmi. Sebaliknya, tak sedikit pula yang beranggapan bootleg justru membantu eskistensi para musisi. Seperti apa selengkapnya?

1. Perkara Patriarki

Jurnal berjudul 'Budaya Pengaruh Dan Budaya Patriarki Terhadap Gerakan Perubahan Feminisme Dalam Organisasi' yang dirilis Institut Teknologi Dan Bisnis (ITB) Semarang pada April 2023 menyebut beberapa dampak budaya patriarki mulai dari menimbulkan ketidakadilan gender, kekerasan terhadap perempuan seperti melakukan kekerasan fisik, seksual, emosional, psikologis, hingga ekonomi.

Budaya patriarki menjadi akar munculnya kekerasan. Sejak Januari hingga Juli 2023, Komnas Perempuan sudah menerima lebih 2500 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Baca juga:

2. Merch KW Musisi Lokal

Band lokal The Panturas menyayangkan online shop yang menjual merchandise palsu atau bootleg. Hal ini disampaikan langsung melalui cuitannya di aplikasi X. The Panturas menyebut jika pihaknya tidak bertanggung jawab apabila barang yang diterima tidak memiliki kualitas yang baik.

Barang palsu atau tiruan memang terbukti menimbulkan kerugian. Menurut Data Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Indonesia mengalami kerugian hingga Rp291 triliun pada 2020 akibat barang palsu. Dari total peredaran di pasaran, masing-masing 38 persen dari produk fashion dan barang kulit adalah barang palsu.

Baca juga:


    Dengarkan bahasan selengkapnya di FOMO Sapiens pekan ini bersama Ian Hugen dan Aika. Akan ada juga obrolan seru soal upaya pencegahan polarisasi Pemilu 2024 yang akan dibahas bareng Founder Voice of Democracy, Jhon Ias Ganesa.

    *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id.



    Kirim pesan ke kami

    Whatsapp
    Komentar

    KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

    Kabar Baru Jam 7

    Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

    Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

    Menguji Gagasan Pangan Cawapres

    Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

    Most Popular / Trending