KBR, Jakarta- Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia tahun depan akan tumbuh lima persen. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meyakini perbaikan ekonomi ini dapat terwujud jika masyarakat Indonesia merasa aman menjalani aktivitas.
Salah satu pemicu rasa aman itu menurut Suahasil adalah vaksin.
"Kalau kita mendapatkan vaksin, vaksinnya betul-betul muncul, dan vaksin itu betul-betul dilakukan vaksinasi maka mungkin akan menciptakan rasa aman yang lebih kuat lagi. Kita berharap dengan rasa aman yang lebih kuat maka perekonomian kita tahun depan akan membaik. Kalau kami di pemerintah memperkirakan perekonomian tahun depan itu tumbuh sekitar 5 persen, year on year," jelas Suahasil dalam Webinar daring bertajuk "Strategi Sektor Keuangan Non Bank dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Teknologi, Selasa, (27/10/20).
Selain dari rasa aman saat beraktivitas, ia mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dapat terwujud dari technical rebound dan pemulihan kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya, kondisi ekonomi dalam setahun terakhir mengalami penurunan. Ketika pada tahun berikutnya terlihat terjadi kenaikan atau pertumbuhannya positif, ini yang dimaksud technical rebound tersebut.
"Pemulihan kegiatan ekonomi menjadi sangat penting untuk kita dorong terus. Tentu salah satu yang mendorong pemulihan itu sektor keuangan yang memegang peranan sebagai intermediasi, layanan, dan asuransi," jelasnya.
Sementara itu, pemerintah memprediksi kontraksi kuartal III tahun ini, akan mengecil dari kuartal II. Yakni minus 5,32 persen sejalan dengan pemulihan.
"Sejak Juli sampai Oktober gerak ekonomi sudah mulai terlihat menggeliat. UMKM sudah mulai produksi apalagi kalau dibandingkan dengan April, kami yakin pemulihan terjadi secara gradual," imbuhnya.
Suahasil mengakui pandemi Covid-19 terus menimbulkan kondisi ketidakpastian bagi perekonomian. Di dunia saja, menurut laporan IMF pertumbuhan ekonomi global akan kontraksi 4,4 persen tahun ini.
"Jadi kontraksi di seluruh dunia, tentu ini cukup dalam. Kalau dibandingkan tahun-tahun lalu ketika pertumbuhan ekonomi dunia itu masih di sekitar 3 persen dan tumbuh positif," pungkasnya.
Editor: Ardhi Rosyadi