Bagikan:

Awal Oktober, 3 Dokter Meninggal karena Covid

"Angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan namun juga tidak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan,"

BERITA | NASIONAL

Minggu, 04 Okt 2020 17:25 WIB

Author

Muthia Kusuma

Awal Oktober, 3 Dokter Meninggal karena Covid

Makam pasien covid di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (02/10). (Antara/Adimaja)

KBR, Jakarta-  Sebanyak tiga orang dokter meninggal akibat covid pada awal bulan ini. Tim Mitigasi PB IDI bersama dengan Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mencatat total ada 130 dokter meninggal akibat Covid-19. Jumlah itu terdiri dari 67 dokter umum, 61 dokter spesialis dengan 5 di antaranya guru besar, dan 2 dokter residen.

Selain itu, ada sejumlah 9 dokter gigi dan 92 perawat juga turut meninggal akibat Covid-19. Data itu dihimpun sejak awal pandemi Covid-19, di Indonesia hingga Sabtu (3/10/2020). 

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma Januarto mengungkap catatan angka kematian dokter paling tinggi terjadi di Jawa Timur.

"Yang memprihatinkan adalah meski pemerintah dan banyak pihak gencar mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan, namun jumlah kematian tenaga kesehatan terutama dokter semakin bertambah pesat. Angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol kesehatan namun juga tidak peduli pada keselamatan tenaga kesehatan," ucap Ari dalam keterangan resminya yang diterima KBR pada Minggu  (4/10/2020).

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Ari Kusuma Januarto menegaskan, kehilangan tenaga kesehatan merupakan kerugian besar dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan. Terlebih  jumlah tenaga kesehatan terutama dokter di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia dan dunia bahkan sebelum pandemi Covid-19. 

Dengan jumlah dokter yang ada, maka rata-rata satu orang dokter diestimasikan melayani tiga ribuan warga. 

"Dengan banyaknya korban dari pihak tenaga kesehatan saat ini, maka kedepannya layanan kesehatan pada pasien baik covid maupun non-covid akan terganggu karena kurangnya tenaga medis," imbuhnya.

Tim Mitigasi PB IDI berharap masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19 ini dengan menjalankan protokol kesehatan 3M. Ari menegaskan apabila masyarakat semakin abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pagebluk. Kondisi itu tidak hanya merugikan dari aspek ekonomi, melainkan meningkatnya jumlah kematian.

Editor: Rony Sitanggang

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan  3M, yakni;  Memakai masker,  Mencuci tangan, dan  Menjaga jarak.)

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending