Wismana berharap kajian itu menjawab apa yang selama ini menjadi perhatian bersama yakni keberlangsungan Ibu Kota Jakarta.
"Tinggal penyerahan dan pelaporan. Kalau dari teknisnya sudah diselesaikan. (Apa saja cakupan kajian tersebut?) Yang harus disampaikan dulu, kajian dilakukan secara menyeluruh untuk melihat sebagaimana Jakarta menjadi suatu kota yang berkelanjutan. Yang pertama, tentu aman dari kemungkinan bencana. Bencana dari mana, bisa dari laut dan bisa dari darat," papar Wismana kepada KBR (27/10/2016).
Wismana melanjutkan, "kedua, disamping itu juga terkait penyebab dari itu semua, yang ditengarai antara lain penurunan air tanah disebabkan misalnya antara lain pengambilan air bersih dari dalam tanah atau ground water terlalu banyak. Penyebab itu tentu akan diselesaikan air minumnya, sanitasinya itu menjadi bagian strategi pemikiran yang disiapkan. Sekaligus memperbaiki sistem pelayanan dasar penduduk Jakarta."
Hal ketiga, kata Wismana, terkait pengelolaan tata ruang yang kompatibel termasuk mengenai pulau reklamasi. Kajian itu kata dia terintegrasi dengan provinsi sekitar.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan, kajian NCICD atau tanggul raksasa, akan diserahkan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pekan ini.