Bagikan:

Petani Karawang Sebut Alat Berat Mulai Ditarik dari Lahan Sengketa

Dikonfirmasi secara terpisah, juru bicara PT Pertiwi Lestari Dedi Sudrajat membantah langkah penarikan alat berat.

BERITA | NASIONAL

Sabtu, 29 Okt 2016 23:05 WIB

Author

Yudi Rachman

Petani Karawang Sebut Alat Berat Mulai Ditarik dari Lahan Sengketa

Para Petani Karawang terlibat sengketa lahan dengan PT Pertiwi Lestari di Telukjambe Barat. (Foto: Serikat Tani Nasional)



KBR, Jakarta - Dua pekan pasca bentrok antara petani dan petugas PT Pertiwi Lestari di Teluk Jambe, Karawang, alat berat mulai ditarik dari area sengketa. Sebelumnya, rusuh antar-kelompok itu dipicu kedatangan alat berat perusahaan di lokasi lahan sengketa. PT Pertiwi Lestari saat itu hendak melanjutkan proyek pembangunan kawasan industri sedangkan petani bersikeras mempertahankan lahannya.

Ketua Umum Serikat Tani Nasional Ahmad Rifai mengatakan, kabar penarikan alat berat dari lokasi sengketa lahan tersebut diperoleh dari pengurus serikat petani di Teluk Jambe. Namun kata dia, langkah itu bukan berarti konflik lahan antara petani dengan PT Pertiwi Lestari selesai.

"Di lapangan saya dapat kabar, pertama beberapa alat berat PT Pertiwi Lestari sudah ditarik mundur. Itu kabarnya, kabar dari pengurus kita di Teluk Jambe Barat, menarik alat berat belum tentu masalah selesai. Kedua, polisi menambah terus pemanggilannya terhadap warga," jelas Ketua Umum Serikat Tani Nasional Ahmad Rifai kepada KBR, Sabtu (29/10/2016).

Dikonfirmasi secara terpisah, juru bicara PT Pertiwi Lestari Dedi Sudrajat membantah langkah penarikan alat berat. Menurutnya, proyek pembangunan akan tetap berjalan. Dedi pun  memastikan, kini proses pemagaran dan pembuatan tembok masih berlangsung. Hanya saja, ia berdalih proses pengerjaan proyek memang tak maksimal lantaran cuaca yang tak mendukung.

"Masih berjalan, tidak benar itu. Tidak ada karena musim hujan saja kurang maksimal kerjanya," kata Dedi.

Baca juga:

Sementara itu Ketua Umum STN Ahmad Rifai menambahkan, pihaknya bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Bandung tengah melakukan advokasi untuk menangguhkan penahanan belasan petani oleh Polres Karawang.

Selain itu, para petani juga masih menunggu surat jaminan keamanan dari Komnas HAM dan Mabes Polri sebagaimana dijanjikan dua lembaga tersebut.

"Kalaupun ada surat jaminan dari Komnas HAM, kami belum dapat pemberitahuan itu. Setahu kami itu, terakhir koordinasi dengan pihak Komnas HAM kita dibolak-balikkan. Suruh mengecek di pengaduan lah, sehingga kami memandang Komnas HAM itu sebatas administratur saja," jelasnya.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Lindungi Petani dan KSP Minta Kapolda Jabar Jamin Keamanan Petani






Editor: Nurika Manan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending