Kata Tito, tindakan tersebut menyebabkan waktu bongkar muat di pelabuhan menjadi lambat.
"Detailnya akan disampaikan oleh Kabid Humas atau oleh Kapolda besok. Tapi intinya, salah satu problema dweling time itu adanya uang yang harus bayar dulu, baru barangnya bisa keluar, sehingga diperlambat. Ini ditangkap Polda Sumut. (Pelakunya dari Pelindo atau dari mana?) Saya kurang tahu, lupa, yang jelas ada oknum petugas lah yang melibatkan juga calo," kata Tito di kompleks Istana, Rabu (5/10/2016).
Tito mengakui jumlah kerugian relatif kecil yakni berkisar jutaan rupiah. Namun, apabila praktik tersebut terus dibiarkan, maka jumlah kerugian bakal membengkak.
"Hanya berapa jutaan, tapi kalau berlangsung sekian tahun kemudian frekuensinya banyak, kan cukup banyak kalau diakumulasi," ujar Tito.
Tito menyebut bakal terus menyisir pelabuhan-pelabuhan lain seperti perintah dari Presiden Joko Widodo
"(Pelabuhan lain) menyusul, yang sekarang baru Belawan, jumlah tersangkanya dua, tapi terus berkembang," ungkap Tito.
Editor: Rony Sitanggang