KBR, Jakarta- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bakal menghitung ulang aset sejumlah perusahaan di bidang energi. Salah satu perusahaan yang akan direvaluasi (dihitung ulang) adalah PLN. Ia beralasan, PLN diutamakan lantaran sektor tersebut memiliki banyak aset. Dengan demikian, revaluasi (penghitungan ulang) bisa memberikan ruang lebih untuk mengembangkan usahanya.
"Revaluasi aset yang akan dilakukan akan berdampak positif. Jadi langkah ini akan menyeimbangkan neraca. Sehingga menjadi lebih besar dan lebih mampu untuk meminjam. Salah satu yang dibutuhkan asetnya untuk direvaluasi adalah PLN," katanya, Senin (26/10/2015)
Program revaluasi aset BUMN masuk dalam Paket Kebijakan Ekonomi kelima yang baru beberapa hari lalu diluncurkan. Rini Soemarno pun mengatakan sedang memilah-milah BUMN yang akan direvaluasi asetnya.
Sebelumnya, pemerintah akan memberikan insentif Pajak Penghasilan (PPh) kepada perusahaan yang melakukan reevaluasi aset atau perhitungan kembali nilai aset berupa tanah atau pun aset lainnya. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, insentif PPh yang diberikan beragam mulai dari 6 - 3 persen. Perusahaan yang mendapat insentif pajak merupakan perusahaan swasta dan BUMN.
Editor: Malika