KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan tengah merancang shelter atau tempat penampungan bagi korban kabut asap, terutama bayi dan balita. Menurut Sekjen Kemenkes, Untung Suseno, shelter itu merupakan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia. Itu sebab, dia yakin, langkah ini mampu atasi kesehatan warga korban kabut asap. Selain Shelter, kata Untung, Kemenkes juga membuat tenda isolasi di tiap rumah sakit, untuk bayi yang terpapar asap.
"Ada shelter bukan ruang steril. Kemudian ada ac nya, ada penyaring udara. Itu sedang kita siapkan. Kita juga ada tenda isolasi, mungkin tidak terlalu banyak, cukuplah 10-20 orang. Itu kita taruh di rumah sakit-rumah sakit," kata Untung di gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu (21/10).
Kondisi kabut asap di berbagai titik di Sumatera dan Kalimantan semakin parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB berencana menambah armada udara untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Jumlah titik api bertambah banyak dan kabut asap semakin tebal di sejumlah daerah.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hari ini dua pesawat Rusia akan datang dan bakal langsung ikut memadamkan api. Selain itu akan ada penambahan 10 hingga 15 pesawat pemadam kebakaran yang akan disebar di beberapa daerah.
Editor: Rony Sitanggang