KBR- Korban meninggal karena dampak kabut asap di Indonesia bertambah menjadi 19 orang. Kementerian Sosial menyebutkan para korban berasal dari Sumatera dan Kalimantan, di mana daerah itu paling parah terpapar polusi asap pekat hasil pembakaran hutan dan lahan. Lebih dari dua bulan ini ribuan titik api muncul di dua kawasan tersebut, yang diduga dipicu dari aktivitas pembukaan lahan oleh perusahaan dengan cara membakar lahan. Hingga saat ini diperkirakan ada setengah juta warga di Sumatera dan Kalimantan menderita gangguan pernafasan karena menghirup udara yang pekat dengan asap kebakaran.
Kebakaran di Sumatera sudah mulai terjadi sejak Juli lalu. Hingga kini bencana asap dan kebakaran hutan belum bisa ditangani. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan menyalahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG yang tidak akurat dalam memperkirakan dampak fenomena El Nino. Padahal sudah pertengahan lalu BMKG memperingatkan fenomena El Nino bakal membuat kekeringan panjang di tahun ini. (berbagai sumber)
Editor: Dimas Rizky