Bagikan:

"Ayo, Keroyokan Awasi Pilkada lewat Kawalpilkada.id"

Hingga pekan ini sudah ada 149 relawan yang menyatakan siap terlibat langsung menjadi pemantau pilkada di daerah masing-masing, dan 300 orang relawan mendaftar lewat kawalpilkada.id

BERITA | NASIONAL

Kamis, 15 Okt 2015 18:27 WIB

Author

Agus Lukman

Tapilan depan situs www.kawalpilkada.id, kolaborasi lima LSM untuk mengawasi dan mengawal pilkada. (Foto: www.kawalpilkada.id)

KBR, Jakarta - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat berkolaborasi meluncurkan platform pengawasan publik melalui gerakan #pilkadabersih. Gerakan ini menggunakan media internet dengan alamat www.kawalpilkada.id.

LSM yang berkolaborasi itu antara lain Code4Nation, Turun Tangan, Perludem, Data Science Indonesia (DSI) dan Indonesia Corruption Watch (ICW).

Platform pengawasan publik lewat di kawalpilkada.id itu dikembangkan Khairul Anshar dari Code4Nation sejak Juni 2015. Gerakan ini untuk mendorong publik agar menggunakan haknya sebagai warga negara mengawasi jalannya pesta demokrasi lokal terbesar di dunia.

Kolaborasi LSM itu mengandalkan mekanisme crowdsourcing, dimana publik secara bersama-sama (keroyokan) mengawal dan mengawasi pelaksanaan pilkada serentak pertama di Indonesia yang akan digelar 9 Desember mendatang.

Khairul Anshar dari Code4Nation mengatakan corwdsourcing Kawal Pilkada merupakan media partisipasi publik yang sangat terbuka bagi siapa pun dengan mengusung prinsip transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.

Dari ide awal, Code4Nation kemudian berkolaborasi dengan LSM Turun Tangan, Perludem, DSI dan ICW untuk merumuskan ide-ide baru yang dipakai alat ukur pengawasan Pilkada serentak.

"Ini bukan kerja kami sendiri. Ini adalah kolaborasi bersama untuk pesta demokrasi yang lebih berkualitas untuk publik," ujar Khairul.

Namanya kolaborasi, biaya operasional platform ini juga ditanggung bersama. Terutama untuk pembelian domain dan SSL Certificate. Sedangkan server masih gratis dan relawan tidak dibayar.

Platform www.kawalpilkada.id memuat berbagai informasi dari mulai profil detil calon, rekam jejak calon hingga dana kampanye pasangan calon. Platform ini juga membuka pengaduan pelanggaran Pilkada.

Pada 9 Desember 2015, website kawalpilkada juga akan memuat real count penghitungan hasil suara Pemilu Kepala Daerah.

Aplikasi Kawal Pilkada bisa diunduh di smartphone berbasis Android di Play Store.

Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem menyebutkan Platform kawapilkada.id merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam membantu penyelenggara melakukan sosialisasi Pilkada Serentak 2015.

"Dengan keterlibatan banyak pihak dalam menyosialisasikan profil calon, latar belakang, visi, misi, dan programnya diharapkan pemilih tidak hanya pasif tapi sebaliknya bisa menjadi pemilih yang berdaya", kata Titi.

Pemilih berdaya adalah pemilih yang memiliki posisi tawar soal kriteria pemimpin daerah yang dikehendakinya. Pemilih yang mampu mencermati visi, misi, program calon, dan membandingkannya dengan riwayat dan rekam jejak calon dalam merealisasikan apa yang ditawarkannya tersebut.

Dalam kolaborasi ini Perludem membantu menyiapkan dan mendigitalisasi data untuk beberapa fitur. Mereka juga menyiapkan materi seperti buku saku pemantauan pilkada yang bisa digunakan para relawan yang ingin terlibat pemantauan Pilkada Serentak 2015.

Hingga pekan ini sudah ada 149 relawan yang menyatakan siap terlibat langsung menjadi pemantau pilkada di daerah masing-masing. Sedangkan, menurut Herry Dharmawan dari Turun Tangan, relawan yang sudah mendaftar ke sistem pemantauan kawalpilkada.id mencapai 300 orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Para relawan tidak hanya berasal dari aktivis lima organisasi yang berkolaborasi, tapi juga dari masyarakat umum.

"Kami membutuhkan lebih banyak publik terlibat agar pemantauan bisa berjalan dengan efektif," tambah Herry.

Gerakan kawal #pilkadabersih secara keroyokan ini juga mendapat dukungan dari nettizen. Fanpage https://www.facebook.com/kawalpemilukada mendapat lebih dari seribu pendukung hingga Kamis (15/10) pagi. Sementara akun Twitter @kawalpemilukada sudah mendapat lebih dari 100 follower.

Pilkada serentak akan digelar 9 Desember 2015. Pilkada serentak pertama di Indonesia ini akan diikuti 269 daerah, terdiri dari 9 provinsi dan 260 kabupaten kota.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending