Bagikan:

Tujuh Tahun Dharsono Tunggu Izin Hutan Ramah Lingkungan

Perlu tujuh tahun bagi Dharsono untuk mengembangkan bisnis ini.

NASIONAL

Kamis, 30 Okt 2014 09:18 WIB

Author

Antonius Eko

Tujuh Tahun Dharsono Tunggu Izin Hutan Ramah Lingkungan

bisnis ramah lingkungan, hutan, dharsono

Dharsono Hartono punya bisnis tak tak biasa. Dia mendapat konsensi hutan seluas 100 ribu hektar lahan hutan. Jika pengusaha lain langsung membabat hutan kemudian kayunya dijual dan lahan ditanami sawit, Dharsono melalui perusahaan PT Rimba Makmur Utama,  memutuskan untuk membiarkannya. 


Perlu tujuh tahun bagi Dharsono untuk mengembangkan bisnis ini. Dia menunggu sampai akhirnya keluar izin ini. bahkan sampai melibatkan aktor Hollywood Harisson Ford untum menekan menteri kehutanan untuk mengeluarkan izin tersebut. 


“Kebetulan Harisson Ford mengujungi areal kami. Dia juga menyatakan perihal perizinan kami ke pak menteri. Setelah itu izin baru dikeluarkan. Kami memohon lahan 200 ribu, tapi dapatnya 100 ribu. Ya kita terima saja,” kata Dharsono. 


Dia menilau saat melihat hutan, orang harus melihat asetnya bukan hanya kayunya. Kalau orang bisa menjaga hutan, tata kelola airnya berjalan, biodiversitas binatang-binatangnya juga ada, maka bisa menghasilkan uang. Ini merupakan peluang bisnis baru saat munculnya pemanasan global atau perubahan iklin. 


Dharsono melihat hal ini sebagai suatu potensi bisnis yang sangat besar. Dengan bisnis ini dia berharap makin banyak lahan yang dikonservasi dan restorasi. 


“Sebagian hutan itu kan lahan gambut, dan tak mudah mengkoversi lahan gambut menjadi sawit. Bisa sih mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibanding kegiatan kami. Tapi ini kan bakal disorot dunia, dan tak baik buat Indonesia,” tegasnya. 


Dia ingin menunjukkan paradigma yang berbeda khususnya di sektor lahan. Dia juga berusaha menempatkan masyarakat di satu meja. Suara masyarakat harus dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan soal lahan. 


Dalam bisnisnya ini, Dharsono melibatkan 13 desa di sekitar hutan. Kini mereka tengah membahas hal-hal yang bisa dilakukan bersama. Dia ingin melibatkan pemerintah dan lembaga donor untuk mendanai kegiatan ini. 


Dia mencontohkan, jika ada hutan seluas 1.000 hektar dan pohon-pohonnya tidak dijaga dan dirawat maka 20 tahun lagi hutan itu bakal hilang dan terbakar. Itu akan memberikan emisi yang cukup tinggi dalam 20 tahun ke depan. Kalau orang punya kegiatan untuk menjaga hutan agar tidak hilang, maka negara  menurunkan emisi yang akan direncanakan oleh dunia. 


Dharsono mengakui, hingga kini bisnisnya belum mendatangkan hasil, namun langkah ini diambil untuk menunjukkan Indonesia mampu berperan besar dalam penyelamatan lingkungan 



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending