KBR, Jakarta- Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tidak mengundang rivalnya, kubu Romahurmuzy dalam Mukatamar VIII di Jakarta yang bertema Islah Nasional untuk Rakyat.
Suryadharma menegaskan dirinya tidak berhak mengundang Romahurmuzy sebagai Ketua Umum PPP tandingan. Bekas menteri agama itu bahkan menutup islah dengan kubu Romahurmuzy.
“Jadi ketika Mahkamah sedang berproses dia melakukan pelanggaran baru. Pelanggaran demi pelanggaran apakah terus islah. Menurut saya momentum islah untuk saudara Romy, saudara Emron pangkapi, Saudara Suharso Monoarfa itu sudah lewat,” kata Suryadharma kepada media, Kamis (30/10).
Suryadharma Ali menambahkan, pihaknya bahkan akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait SK Kemenkumham yang mengesahkan PPP kubu Romahurmuzy. Langkah politik juga akan dilakukan PPP kubu Suryadharma untuk menggugat SK tersebut.
KMP Hadiri Muktamar PPP
Sementara itu, Koalisi Prabowo dipastikan hadir dalam muktamar VIII PPP kubu Suryadharma Ali di Jakarta, 30 Oktober – 2 November. Mereka di antaranya Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Namun SDA pesimistis Koalisi Jokowi akan hadir dalam muktamar versinya.
“Kalau pak Jokowi saya yakin tidak hadir, karena keputusan menterinya speerti ini, kan, mengakui Romi, kalau mengakui Romi berarti tidak mengakui saya.”
PPP kubu Suryadharma Alii menggelar Muktamar VIII di Jakarta. Suryadharma mengklaim muktamar dilakukan oleh Mahkamah Partai atas perintah Majelis Syariah. Salah satu agenda muktamar adalah menentukan sikap politik partai berlambang Kabah itu.
Sekretaris OC Mukatamar VIII Ahmad Ghazali mengatakan, 600an DPW sudah mengkonfirmasi kehadirannya dalam kegiatan tersebut. Muktamar rencananya akan dibuka pukul 13.30 WIB. Sidang panel pertama akan digelar malam nanti dan dijadwalkan akan dihadiri Megawati Sukarnoputri.
Editor: Antonius Eko