Sampah bekas bungkus nasi kotak terlihat bertebaran di lapangan Monas. Bahkan di salah satu sudut terdapat tumpukan sampah yang mencapai paha orang dewasa. Sampah juga berserakan di bawah pohon, dimana warga duduk-duduk di taman Monas.
Petugas kebersihan sudah berulang kali meminta warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sayangnya, imbauan ini tak dibarengi dengan penyediaan tempat-tempat sampah yang memadai.
Hingga kini belum ada tempat sampah tambahan. Sehingga warga hanya memakai tempat sampah yang disediakan pengelola lapangan Monas.
Sementara itu, Koordinator pasukan semut di acara syukuran rakyat di Monas, Syafiq Pontoh mengaku sudah mengerahkan relawan untuk menyisir sampah yang bertebaran dari Bundaran HI sampai Monas.
Kata Syafiq, ada 12 ribu relawan yang berasal dari Depok, Bogor, Bandung bahkan dari Lombok, NTB.
“Kita juga sudah membagi-bagikan kantong sampah kepada warga sekitar untuk ikut membantu mengambil sampah. Dari berkali-kali dari panggung juga disarankan untuk membuang sampah pada tempatnya,” kata Syafiq.
Syafiq menambahkan, timnya akan bertugas sampai acara di Monas selesai. Dia akan terus mengajak semua pengunjung dan peserta pesta rakyat untuk bersama-sama menjaga kebersihan.
Dia menyebut, kantong sampah yang digunakan terbuat dari bahan tapioka sehingga ramah lingkungan.