KBR, Jakarta- Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuzy mengklaim, kubunya mendapatkan mandat untuk gabung dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Mandat itu diterima dari Ketua Majelis Syariah PPP Maiumun Zubair.
Menurutnya, perintah itu diberikan sebagai dukungan kepada pemerintahan dan sesuai dengan mandat partai. Kata dia, mandat dari majelis syariah itu akan diwadahi dalam muktamar kedelapan di Jawa Timur yang akan dilakukan pekan depan.
"Dari kyai Maimun Zubair pada dasarnya memberikan arahan agar PPP tidak menjadi posisi. Kata beliau amar maruf dan nahi munkar bobotnya lebih besar dalam pemerintahan dan Al Quran mengajarkan, taatilah Alloh, Rasul dan Penguasa di antara mu. Artinya ini sebuah perintah bagi pemerintahan ada kewajiban umat Islam untuk mengikuti pemerintahan."
Romahurmuzy menambahkan, muktamar akan diputuskan mengenai arah kebijakan partai dalam lima tahun ke depan. Dalam muktamar itu juga akan diputuskan apakah partai berlambang kabah itu bertahan di koalisi pendukung Prabowo atau bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengklaim, muktamar VIII PPP yang dilakukan oleh kubu Romahurmuzy dan Emron Pangkapi tidak sah dan melanggar konstitusi partai. Kata Suryadharma Ali, muktamar yang sah akan berlangsung pada tanggal 23 Oktober mendatang. Sementara, Romahurmuzy mengklaim muktamar telah kuorum dan sesuai aturan partai.
Editor: Dimas Rizky
Romi: Mandat Dari Maimun Zubair, PPP Merapat ke Jokowi-JK
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuzy mengklaim, kubunya mendapatkan mandat untuk gabung dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

NASIONAL
Minggu, 12 Okt 2014 14:38 WIB


politik, ppp, gabung jokowi, koalisi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai