Bagikan:

RAPBN-P 2015 Diajukan Januari 2015

KBR, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo akan mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015 paling cepat pada Januari 2015. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan tetap bisa bekerja mak

NASIONAL

Jumat, 31 Okt 2014 19:09 WIB

Author

Ade Irmansyah

RAPBN-P 2015 Diajukan Januari 2015

ekonomi, RAPBN, jokowi

KBR, Jakarta - Pemerintah Joko Widodo akan mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2015 paling cepat pada Januari 2015. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan tetap bisa bekerja maksimal hanya dengan APBN 2014 lalu.

Caranya kata dia, akan ada peninjauan ulang beberapa program pemerintah agar ada efisiensi anggaran dan tepat sasaran. Perbaikan program tersebut kata dia diantaranya disektor pertanian soal perbaikan irigasi, pembebasan lahan dan pemaksimalan kualitas pupuk dan bibit yang sebelumnya banyak dikeluhkan oleh petani.

“Karena sampai dengan Desember kita tidak ada biaya, tidak ada perubahan APBN, APBN sudah given, kita bekerja dengan APBN yang ada. Nantinya kebijakan pemerintah memudahkan bahwa bibit itu dibeli tanpa perlu tender itu diperintahkan saja,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Kemenko Perekonomian Jakarta, Jumat (31/10).

Sofyan Djalil menambahkan, saat ini Kementerian Keuangan dan beberapa lembaga terkait tengah mempersiapkan draf RAPBN Perubahan yang nantinya bakal diajukan pada Januari 2015 mendatang.

"Jadi pada saat itu produksi pertanian kita luar biasa sehingga kita tidak perlu ekspor dan bahkan kalau bisa kita impor. Jadi banyak hal yang bisa dilakukan tahun ini tanpa memerlukan uang, tinggal pemerintah yang kreatif, tinggal pemerintah proaktif," jelasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending