KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo membatalkan acara pengumuman kabinet yang sedianya dilakukan di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelumnya rombongan wartawan Istana sudah dibawa ke Tanjung Priok. Di sana pun lokasi sudah siap untuk acara pengumuman kabinet yang sedianya akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. Nyatanya sekarang karpet merah sudah dibawa pulang, begitu juga alat deteksi metal yang semula disiagakan di sana. Yang juga ikut pulang adalah Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Makanan yang sudah disediakan oleh PT Pelindo juga dibatalkan.
Menurut laporan reporter KBR di lapangan, kondisi di lapangan menunjukkan kalau acara dibatalkan.
IPC Pelindo II Wilayah Jakarta mengaku persiapan panggung dan tenda VIP untuk wartawan bukanlah permintaan Presiden Jokowi. Staf Humas Pelindo II Mutia mengatakan, mereka hanya menyiapkan keperluan yang sekiranya dibutuhkan malam ini. Dananya, kata Mutia, sepenuhnya dari Pelindo.
"Dari awal sampai bubarnya acara ini dari Paspampres. Jadi mengenai jadi atau tidaknya. Bagaimana teknisnya apakah lagi atau lusa atau besok belum dapat informasi lagi," ujar Mutia di kantor Pelindo II.
Pengumuman kabinet Jokowi-JK ini sedianya berlangsung di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Terminal tersebut berada di pinggir laut dan merupakan operasi angkut peti kemas dari kapal. Pelindo telah menyiapkan panggung diperkirakan berukuran 20x2 meter. Panggung teraebut diperuntukkan juru kamera TV. Sementara di depan panggung tersebut disiapkan mic yang berlatar belakang laut dan kapal pengangkut peti kemas.
Saat menunggu, Pelindo menyiapkan tenda VIP berukuran 20x3 meter untuk wartawan lengkap dengam pendingin ruangan yang berjumlah lebih dari sepuluh unit. Makanan kotak yang diberikan kepada wartawan pun beragam jenisnya. Sementara itu minuman juga disiapkan, terdiri dari jus dan minuman vitamin C. Wartawan juga disediakan bus pariwisata yang berjumlah sekar 7 bus untuk mengangkut wartawan dari Kantor Pusat Pelindo ke Terminal III yang berjarak sekitar setengah kilometer.
Arsitektur kabinet rampung
Meski pengumuman kabinet batal malam ini, rupanya Presiden Jokowi sudah mengirimkan surat ke DPR soal arsitektur kabinet di pemerintahannya.
Deputi Tim Transisi Jokowi, Hasto Kristiyanto mengatakan, salah satu hal yang ada dalam surat tersebut adalah soal penggabungan dan pemisahan Kementerian agama. Inilah yang, kata Hasto, harus melalui pertimbangan DPR.
"Sedang mendalami, dan juga sesuai dengan ketentuan Undang-undang tentang Kementerian Agama. Hari ini telah dikirimkan surat kepada Ketua DPR berkaitan dengan arsitektur kabinet dari Jokowi-JK,” jelas Hasto.
Arsitektur kabinet yang diserahkan kepada ketua DPR sebanyak 33 kementerian dengan empat menteri koordinator. Keputusan itu diambil dengan memperhatikan undang-undang dan disesuaikan dengan visi misi Jokowi-JK.
Revisi nama menteri
Sementara itu KPK masih menantikan nama-nama revisi calon menteri di Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, KPK siap memberikan masukan lagi soal rekam jejak calon menteri Jokowi.
KPK, kata Abraham Samad, menginginkan pemerintahan yang mendatang lebih berintegritas dan tidak dibebankan korupsi.
"Kita selalu terbuka untuk memberikan masukan-masukan agar ada perubahan di negeri ini. Berapa nama merah dari nama yang diserahkan Jokowi? Sekali lagi saya bilang, posisi KPK tidak dalam posisi menjelaskan berapa jumlah dan siapa nama-nama itu," ujar Ketua KPK Abraham Samad di Gedung KPK, Rabu (22/10/2014).
Dari 43 nama calon menteri yang diserahkan ke KPK terdapat nama-nama yang memiliki rekam jejak buruk. Rekomendasi KPK memberikan daftar merah dan kuning kepada nama-nama calon menteri.
Editor: Citra Dyah Prastuti