Bagikan:

Potensi Jebol, Pemerintah Jokowi Pastikan Tak Tambah Kuota BBM Bersubsidi

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Ekonomi) memastikan tidak ada penambahan kuota BBM bersubsidi tahun ini. Menko Ekonomi Sofyan Djalil juga memastikan kebijakan pengendalian BBM subsidi juga tidak akan dikeluarkan.

NASIONAL

Rabu, 29 Okt 2014 17:39 WIB

Author

Abu Pane

Potensi Jebol, Pemerintah Jokowi Pastikan Tak Tambah Kuota BBM Bersubsidi

jokowi, BBM, naik, premium

KBR, Jakarta - Kementerian Koordinator Perekonomian (Kemenko Ekonomi) memastikan tidak ada penambahan kuota BBM bersubsidi tahun ini. Menko Ekonomi Sofyan Djalil juga memastikan kebijakan pengendalian BBM subsidi juga tidak akan dikeluarkan.

Sebab pengendalian penyaluran BBM justru akan menimbulkan antrian di SPBU. Ia mengatakan pemerintah sedang berusaha mencari solusi kekurangan BBM subsidi 25 Desember mendatang.

"Karena kemarin waktu dikendalikan terjadi keributan, anti dan lain-lain. Oleh karena itu pengendalian seperti itu tidak akan berhasil. Larang jual premium bagimana? oh ga, karena penyelesaian seperti itu tidak akan berhasil. Tentu harus dipikirkan solusi lain yang lebih efektif. Ini yang masih saya pikirkan lagi. Itu yang harus walkout oleh para Menteri yang terkait untuk supaya masalah itu tidak akan terjadi," ujar Sofyan di Jakarta, Rabu (29/10).

Sebelumnya Pemerintah telah menyediakan 46 juta Kiloliter BBM bersubsidi untuk konsumsi 2014. Sementara konsumsi BBM sendiri terus meningkat.

Pertamina pernah menyatakan jika kenaikan konsumsi BBM subsidi pada September ini mencapai 7 persen dibanding konsumsi Septmber 2013. Maka BBM subsidi tidak akan cukup hingga akhir 2014. Jika itu dibiarkan, kata dia, solar subsidi bakal  habis 15 Desember, dan premium habis 25 Desember.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending