Presiden Joko Widodo bertemu dengan rakyat Indonesia di lapangan Monas Jakarta. Dalam acara syukuran rakyat itu, Jokowi mengajak seluruh rakyat bekerja sama membangun Indonesia. Berikut pidato pertama Jokowi sebagai presiden.
Tadi waktu saya ke sini, kan azan Magrib. Saya Magriban dulu...Bapak/ibu. Saudara sebangsa setanah air, seluruh rakyat yang hadir di Lapangan Monas, berapa ribu ya? Satu juta..apa sudah hitung?
Saudara yang saya cintai, tapi pagi saya dan Pak JK telah diambil sumpah di hadapan pimpinan MPR dan anggota. Saya ingin mengajak semuanya, pedagang kaki laima. Supir bus metro mini. Tukang kayu (sambil menunjuk diri sendiri) supir angkot, dokter, tukang becak, perawat, guru. TNI, polri dan tentu saja seluruh relawan yang hadir.
Ada yang belum disebut? Petani,. Nalayan, wartawan, pemain sepak bola. Olahragawan, penyanyi, pemusik, politisi. Dan semua profesi, mahasiswa, pelajar.
Kita harus sadar bahwa indonesia bangsa yang besar, negara yang besar, tapi harus dikelola dengan benar. Untuk kemakmuran rakyat. Oleh sebab itu, saya dan pak JK ingin menyampaikan bahwa kita perlu bergerak bersama, bekerja keras.
Tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan besar, kalau kita hanya bermalasan. Jangan harap jadi negara besar. Oleh sebab itu saya mengajak kepada seluruh masyarakat, di kampung di desa, kota, provinsi, ibukota untuk bekerja bersama-sama. Bersatu, gotong royong agar cita-cita menjadikan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Indonesia negara yang bermartabat, berwibawa. Tetapi kalau tidak kerja keras, jangan berharap negara ini makmur, sejahtera dan besar.
Saudaraku, kita terus bekerja keras., mewujudkan cita-cita pendiri bangsa untuk mensejahterakan rakyat.
Merdeka..Merdeka..Merdeka
Setelah pembacaan doa, Jokowi menggelar pemotongan tumpeng Nusantara, yang bumbunya berasal dari seluruh Indonesia.