KBR, Jakarta - PT Pertamina menampik dugaan jika selama ini Petral sebagai sarang mafia migas. Pertamina Energy Trading Limited, atau Petral merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina. Keberadaan Petral telah memperpanjang jalur impor bahan bakar minyak. Hal tersebut berakibat mahalnya harga BBM impor.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir beralasan, setiap perusahaan minyak di dunia memiliki trader. Dan itu dilakukan sebagai strategi bisnis. Jadi ia menganggap, hal yang lazim apabila sebuah perusahaan minyak memiliki trader di Singapura.
"Bukan sesuatu yang aneh apabila perusahaan minyak semacam Pertamina memiliki trading arm di Singapura. Sebab, semua perusahaan minyak juga seperti itu. Baik itu British Petroleum, Petronas, Chevron, dan Exxon. Semuanya mempunyai trading arm," jelasnya.
Ali Mundakir menambahkan, perusahaannya masih menunggu kebijakan pemerintahan baru terkait pembubaran anak perusahaan Pertamina itu.
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristianto mengungkapkan pihaknya berencana akan membubarkan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited, atau Petral dalam pemerintahan periode selanjutnya. Alasannya, karena ada dugaan perusahaan ini jadi sarang mafia migas.
Editor: Antonius Eko