KBR, Jakarta - PT Pertamina membantah adanya dugaan Petral memperpanjang jalur importasi bahan bakar minyak. Hal tersebut berakibat mahalnya harga BBM impor.
Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir beralasan setiap perusahaan minyak di dunia memiliki trader. Dan itu dilakukan sebagai strategi bisnis. Jadi ia menganggap hal yang lazim apabila sebuah perusahaan minyak memiliki trader di Singapura. Ia juga menambahkan, perusahaannya masih akan menunggu kebijakan pemerintahan baru terkait pembubaran anak perusahaan Pertamina itu.
"Bisa saya sampaikan, Bahwa Petral itu memang 100 persen dimiliki oleh Pertamina. Dan Pertamina 100 persen dimiliki oleh negara. Dan bukan sesuatu yang aneh apabila perusahaan minyak semacam Pertamina memiliki trading arm di Singapura. Sebab, semua perusahaan minyak juga seperti itu. Baik itu British Petroleum, Petronas, Chevron, dan Exxon. Semuanya mempunyai trading arm," jelasnya, Senin (6/10).
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Hasto Kristianto mengungkapkan pihaknya berencana akan membubarkan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited, atau Petral dalam pemerintahan periode selanjutnya. Alasannya, karena ada informasi yang mengaitkan anak usaha perusahaan pelat merah sektor energi ini, jadi sarang mafia migas.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Petral Didesak Bubar, Ini Jawaban Pertamina
KBR, Jakarta - PT Pertamina membantah adanya dugaan Petral memperpanjang jalur importasi bahan bakar minyak. Hal tersebut berakibat mahalnya harga BBM impor.

NASIONAL
Senin, 06 Okt 2014 19:59 WIB


jokowi, petral, pertamina
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai