KBR, Jakarta - Petani Indonesia gagal memenuhi kebutuhan beras premium dalam negeri.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, peningkatan kelas menengah memunculkan tambahan permintaan beras premium. Namun, petani Indonesia masih menerapkan pertanian tradisional
"Dulu, Indonesia memakan sekitar 25% beras mutu buruk. Sekarang, lebih dari 30% ingin memakan beras yang lebih baik. Artinya, tiba-tiba ada pasar untuk lebih dari 10 juta beras premium,” kata Muhammad Lutfi di Jakarta, Rabu (08/10).
“Sesungguhnya, Indonesia sulit memenuhi ini karena lebih dari 40 tahun Indonesia tidak bergerak dari produksi beras manual menjadi cara produksi kelas dunia.”
Muhammad Lutfi menambahkan, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai lebih dari 100 juta orang. Selain beras, ia menambahkan pertanian buah di Indonesia juga kekurangan daya saing.
Editor: Antonius Eko