KBR, Jakarta- Pengamat Politik dan Hukum dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam M Adli Abdullah menyebutkan ada skenario politik di balik munculnya kelompok bersenjata di Aceh.
Skenario itu, kata Adli menginginkan konflik di bumi Serambi Mekah itu kembali memanas, termasuk mengusik proses perdamaian yang sedang berjalan. Dia juga mencurigai suhu politik di Jakarta jadi pemicu konflik di daerah, termasuk Aceh.
"Ini politik Aceh tak terlepas dari politik Jakarta. Di Aceh ini seperti ada yang memainkan skenario. Karena kalau dilihat yang memimpin gerakan ini sudah menandatangani perjanjian damai semua. Jadi ini ada semacam pengkondisian seolah-olah Aceh tak aman."
Pengamat Politik dan Hukum Unsyiah Darussalam, Adli Abdullah menambahkan pemerintah harus mengusut tuntas munculnya gerakan bersenjata itu.
Sebelumnya, sekelompok orang bersenjata yang mengaku sebagai bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), unjuk diri sambil mengungkap keterlibatan mereka dalam serangkaian aksi kriminal di Aceh Timur.
Kelompok bersenjata yang dipimpin Nurdin bin Ismail Amat Alias Abu Minimi tersebut memberikan pernyataan pers di satu tempat persembunyian mereka di kawasan Aceh Timur, Jumat kemarin. Nurdin mengaku memiliki markas di seluruh Aceh dan siap melawan Pemerintah Aceh termasuk dengan cara melumpuhkan perekonomian.
Editor: Dimas Rizky