KBR, Jakarta - Para nelayan disarankan untuk mengalihkan mata pencaharian utamanya ke aquaculture atau pertanian air.
Menurut Peneliti kelautan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Yeyes Mulyadi, pertanian air adalah budidaya ikan yang dibuat di laut. Jika ingin menjadi poros maritim dunia, kata Yeyeys, Indonesia harus berani melakukan peralihan tersebut. Selain itu, aquaculture dinilai lebih menguntungkan.
"Jadi nelayan seperti punya sawah di tepi pantai. Dan kalau punya aquaculture teknologinya lebih hijau, nggak perlu BBM, maintenance tidak tinggi, operasionalnya rendah. Ini mestinya dikasihkan ke nelayan tradisional juga. Bukan budaya tambak, ini di laut," kata Yeyes, Minggu (19/10) sore.
Yeyes Mulyadi, menambahkan aquaculture sebetulnya sudah banyak dilakukan di Indonesia. Tapi aquaculture dilakukan oleh perusahaan besar milik asing, seperti di Madura. Sementara nelayan setempat tetap melaut dengan cara tradisional dengan jumlah tangkapan yang terus menurun.
Editor: Antonius Eko