Bagikan:

Mahkamah PPP: Hasil Muktamar Versi Romy Tidak Sah

Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan, hasil muktamar yang akan diselenggarakan kubu Muhammad Romahurmuziy tidak sah.

NASIONAL

Selasa, 14 Okt 2014 18:33 WIB

Author

Bambang Hari

Mahkamah PPP: Hasil Muktamar Versi Romy Tidak Sah

PPP, Suryadharma Ali

KBR, Jakarta - Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan, hasil muktamar yang akan diselenggarakan kubu Muhammad Romahurmuziy tidak sah. 


Sekretaris Mahkamah PPP, Ahmad Yani mengatakan, sesuai hasil keputusan mahkamah yang dikeluarkan kemarin, hasil muktamar dianggap sah bila ada tanda tangan dari Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum dan Muhammad Romahurmuziy sebagai Sekretaris Jenderal. Menurutnya, aturan yang sama juga berlaku bila kubu Suryadharma tetap melaksanakan muktamar.


"Apabila dalam satu minggu sejak diputuskannya keputusannya itu masih tidak bisa islah juga, maka mahkamah meminta kepada majelis syariah untuk menyelesaikan persoalan ini dengan memfasilitasi rapat harian. Nanti rapat harian menetapkan waktu penyelenggaraan muktamar yang sah,” katanya ketika dihubungi KBR melalui telepon.


“Nah kesimpulannya, muktamar yang diselenggarakan kubu Romy (Romahurmuziy-red) tidak sesuai dengan keputusan mahkamah. Begitu pula apabila kubu Suryadharma yang menginginkan muktamar akan diadakan pada 23 Oktober. Tapi masalahnya, Pak Suryadharma Ali sudah menerima secara bulat keputusan yang diambil Mahkamah PPP.” 


Ahmad Yani memastikan, penyelenggaraan Muktamar yang diselenggarakan kubu Romy tidak mendapat izin dari Dewan Perwakilan Pusat partai berlambang kabah itu. 


Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi memastikan pelaksanaan Muktamar kedelapan di Surabaya besok, tetap berjalan. Emron menegaskan Muktamar sah karena diputuskan DPP PPP. Emron merupakan salah seorang yang mendukung Romahurmuziy merapat ke koalisi Joko Widodo.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending