KBR, Jakarta - Koalisi Merah Putih mengaku tidak berupaya menjegal pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Meski koalisi pendukung Prabowo itu menguasai parlemen.
Ketua DPR Setya Novanto mengatakan Koalisi Merah Putih ada sebagai penyeimbang. Kalau kebijakan pemerintah baik untuk rakyat, sesuai dengan keinginan rakyat, akan dukung. Namun, apabila kebijakan Jokowi dianggap tak sesuai dengan pandangan mereka siap untuk berkomunikasi.
"Kan semuanya perlu dibicarakan bersama-sama. Dan kita juga perlu melihat, yang terbaik sebenarnya bagaimana. Yang pasti DPR sekarang ini akan menjadi kekuatan yang bisa berkontribusi besar kepada masyarakat dan juga untuk berbangsa dan bernegara, apalagi sekarang ini sebagai penyeimbang. Jadi kalau misalnya pemerintah menjalankan secara baik, kita harus dukung," ujarnya di Gedung DPR Jakarta, Kamis (2/10) dini hari.
Sebelumnya, Sidang Paripurna DPR memutuskan Setya Novanto menjadi ketua DPR. Dia terpilih dengan aklamasi dan suara peniuh dari 6 partai.
Setya didukung oleh Fraksi Partai Golkar (FPG), Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fraksi Partai Demokrat (FPD), Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP).
Keenam partai itu memberikan paket pimpinan DPR, Setya Novanto (FPG) sebagai Ketua DPR dan wakil ketuanya, yaitu Fadli Zon (FGerindra), Agus Hermanto (FPD), Taufik Kurniawan (FPAN) dan Fahri Hamzah (FPKS).
Terpilihnya mereka dilewati dengan proses panas. 4 partai koalisi Jokowi keluar dari sidang alias walk out. Mereka adalah Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP), Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Fraksi Partai Nasdem, Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (FHanura) melakukan aksi walk out atau meninggalkan ruangan rapat. Mereka tidak sepakat sidang terus dilanjutkan.
Editor: Pebriansyah Ariefana