KBR, Jakarta - LSM hak asasi manusia KontraS mendesak Presiden Joko Widodo menghapus nama terduga pelanggar HAM sebagai calon menteri.
Dua nama tersebut adalah Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan bekas pejabat militer Ryamizard Ryacudu. Koordinator KontraS, Haris Azhar, menjelaskan Wiranto diduga terkait pelanggaran HAM berat kasus Timor Leste, Semanggi I, dan Semanggi II.
Sementara Ryamizard diduga terlibat dalam pembunuhan Dortheys Hiyo Eluay di Papua. Kata Haris, keduanya akan jadi ancaman jika dimasukkan ke kabinet Jokowi-Kalla.
"Satu karena Wiranto kan dari partai pendukungnya Jokowi, kedua Ryamizard memang dekat dengan Megawati. Jadi memang dua nama ini bukan karena prestasi tapi karena politis saja bisa masuk ke bursa itu. Dan ini menurut saya bencana buat bangsa ini," terang Haris ketika dihubungi KBR, Sabtu (25/10) sore.
Haris Azhar menambahkan Presiden Joko Widodo akan melakukan penipuan kepada publik jika tetap memasukkan keduanya. Dia juga kecewa karena Jokowi berjanji menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu. Namun dengan masuknya kedua nama itu Jokowi mengingkari janji.
Haris mengaku kecewa karena Jokowi berjanji menuntaskan pelanggaran HAM masa lalu. Namun dengan masuknya dua nama itu ke bursa menteri, kampanye Jokowi kini seperti isapan jempol belaka.
"Katanya kabinet basis profesional, saya tidak tahu apa profesionalitas yang dimiliki dua orang ini," tambahnya.
Sebelumnya, Wiranto disebut-sebut jadi Menko Polhukam sementara Ryamizard akan menjadi Menteri Pertahanan. Namun hingga saat ini daftar menteri Jokowi belum diumumkan secara resmi.
Editor: Pebriansyah Ariefana