Bagikan:

Istri Munir Minta Hendropriyono Serahkan Diri

KBR, Jakarta - Istri almarhum aktivis HAM Munir, Suciwati meminta Hendropriyono menyampaikan pengakuannya terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Munir.

NASIONAL

Senin, 27 Okt 2014 20:28 WIB

Author

Bambang Hari

Istri Munir Minta Hendropriyono Serahkan Diri

suciwati, munir, HAM, jokowi

KBR, Jakarta - Istri almarhum aktivis HAM Munir, Suciwati meminta Hendropriyono menyampaikan pengakuannya terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Munir.

Hendropriyono merupakan bekas kepala intelijen Indonesia, BIN. Selain itu, Suci juga meminta agar Presiden Joko Widodo segera memerintahkan pihak berwenang mengusut kasus yang belum terungkap hingga belasan tahun ini.

"Orang-orang ini kan sudah sering sekali berbicara di media. Ambil contoh misalnya kasus penculikan. Mana ada bekas jenderal itu yang membawa kasusnya ke pengadilan. Tidak ada sama sekali. Hanya mengaku-ngaku saja di media. Itu kan tidak gentleman sekali. Kalau memang benar, dan menginginkan negara ini benar, kasih contoh saja lah kepada rakyat Indonesia. Orang-orang yang pernah memiliki kekuasaan mau dibawa ke pengadilan," ujarnya ketika dihubungi KBR, Senin (27/10).

Sebelumnya, seorang jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn menyebut bekas Kepala BIN AM Hendropriyono mengakui keterlibatannya dalam beberapa kasus penculikan dan pembunuhan aktivis HAM di Indonesia. Salah satunya adalah Munir.

Pernyataan itu dituliskan dalam blog pribadi milik Allan Nairn, www.allannairn.org. Allan Nairn menuliskan, dalam dua wawancara malam hari di rumahnya di Jakarta, pada 16 Oktober Hendropriyono membuat pernyataan yang membuat dirinya bisa terlibat masalah penuntutan, baik dari CIA, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan untuk Joko Widodo - Jokowi - presiden baru Indonesia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending