Bagikan:

Ini Dia Pahlawan Sampah di Syukuran Rakyat

Monas kekurangan tempat sampah, Pasukan Semut beraksi.

NASIONAL

Selasa, 21 Okt 2014 09:45 WIB

Author

Rio Tuasikal

Ini Dia Pahlawan Sampah di Syukuran Rakyat

banyak sampah di Syukuran Rakyat, pemungut sampah di Monas

KBR, Jakarta - Kelompok relawan pembersih sampah, Pasukan Semut, mengatakan gelaran "Syukuran Rakyat" kemarin (20/10/2014) masih kekurangan tempat sampah. Pasukan Semut adalah kelompok yang membersihkan sampah dari Sudirman ke Thamrin saat pawai budaya kemarin. 


Koordinator Pasukan Semut, Syafiq Pontoh, membawa seratus relawan yang lantas membagi-bagikan kantong sampah kepada warga. Dia membawa 3000 kantong sampah berukuran 12 liter.


"Karena kalau hanya relawan Pasukan Semut saja yang turun, nggak cukup, karena ini banyak banget," terang Syafiq kepada wartawan di Syukuran Rakyat di Monas, Jakarta, Senin (20/10) malam.


Kata Syafiq, warga sebetulnya mau membuang sampah ke tempatnya. 


"Kalau kami bagi-bagikan kantong sampah plastik di banyak titik, itu orang mau membuang sampah ke situ. Jadi masalahnya adalah kurangnya tempat sampah, bukan masalah mereka membuang sampahnya sembarangan atau tidak," kata Syafiq lagi.


Koordinator Pasukan Semut, Syafiq Pontoh, menjelaskan, pihaknya memakai kantong berbahan dasar tapioka yang bisa terurai. Kantong ini didapat dari Pemkot Bandung.


Sampah berserakan di kawasan Monas saat "Syukuran Rakyat", terutama di bawah pohon tempat warga duduk dan makan. Sampah terutama berbentuk kotak makan dan botol minuman. Syafiq memperkirakan panitia salah memperkirakan jumlah sampah yang akan dibuang.


Syafiq memperkirakan sudah mengantongi 10 ton sampah. Seluruh sampah yang dikumpulkan akan diangkut oleh Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang sebelumnya sudah bekerjasama. 


Kata dia, mendukung "Syukuran Rakyat" bisa sangat mudah. "Caranya gimana? Bawa kantong plastik, bawa sarung tangan, setiap lihat sampah, ambil. Kalau semua peserta yang datang melakukan itu semua, saya rasa pasti bersih.," kata dia.


Syafiq menambahkan, masyarakat harus berubah membuang sampah ke tempatnya. 


"Revolusi mental dimulai dari hal kecil," tutup Syafiq lagi.


Editor: Citra Dyah Prastuti


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending