KBR, Jakarta - Peneliti kelautan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Yeyes Mulyadi, mengusulkan pemerintah membuat pelabuhan internasional di Medan, Sumatera Utara.
Pelabuhan itu untuk menarik kapal-kapal yang lewat dan mendatangkan pemasukan buat Indonesia. Kata dia pelabuhan di Medan sangat ramai dan strategis.
"Setiap hari yang lewat Selat Malaka itu sekitar 1000 lebih kapal. Semua sekarang ditangkap (pelabuhan) Singapura dan sekarang sudah ditangkap Malaysia, dia sudah 10 tahun running di dekat Singapura itu,” kata Yeyes di Jakarta, Minggu (19/10) sore.
“Nah, itu kalau kita ambil 10 persen sampai 20 persen saja sudah berapa itu?" tambah peneliti itu.
Menurut Yeyes Mulyadi, pelabuhan internasional di Medan akan memangkas biaya ekspor. Sebab barang dari Indonesia bisa langsung dikirim ke Eropa. Sementara selama ini barang-barang ke Eropa harus lewat Singapura dulu.
Yeyes juga mengusulkan revitalisasi 6 pelabuhan laut yakni Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Bitung, dan Sorong. Yeyes mencatat potensi kelautan Indonesia begitu besar. Potensi wisata bahari mencapai 2 miliar Dollar Amerika dan potensi perikanan 300 miliar Rupiah.
Kata Yeyes, Indonesia harus kembali mengembangkan sektor kelautan sebagaimana era kerajaan di Nusantara. "Kalau Majapahit saja bisa, kita anak cucunya harus bisa," kata Yeyes lagi.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan akan membuat Indonesia poros maritim dunia. Kata Jokowi, posisi Indonesia sangat strategis di tengah jalur laut perdagangan dunia.
Editor: Antonius Eko