KBR, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah Indonesia (DPD RI) mengklaim bakal berusaha untuk tidak keluar (walk out) dari Sidang Pemilihan Pimpinan MPR RI.
Ketua DPD RI Irman Gusman mengatakan, meski Koalisi Merah Putih (KMP) menginginkan pemilihan MPR lewat pemungutan suara terbanyak (voting), pihaknya tetap mendukung pemilihan lewat musyawarah dan mufakat.
Kata dia, voting hanya bisa diambil jika semua peserta sidang setuju. DPD sendiri merupakan Fraksi yang anggotanya paling besar pada Sidang Pemilihan Pimpinan MPR RI, yakni 132 anggota.
"Kami mengharapkan dalam lembaga MPR ini, sesuai namanya majelis sebagai tempat kita bersidang dengan musyawarah dan mufakat. Jadi bagaimana semua kekuatan bangsa, kekuatan politik itu bisa menyatu,” tegas Irman di Jakarta, Senin (6/10).
“Nah, kalau pun ini diarahkan ke voting juga. Menurut saya mencederai nilai-nilai budaya demokrasi yang kita bangun di MPR ini.”
Irman Gusman menambahkan, pihaknya sudah solid untuk mengusung pemilihan pimpinan MPR RI lewat musyawarah dan mufakat. DPD juga juga ikhlas bila anggotanya tidak menjadi Ketua MPR. Asalkan, Koalisi Prabowo dan Koalisi Jokowi bisa akur di MPR.
Sebelumnya dikabarkan Koalisi Prabowo sudah mengusung politikus Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf sebagai calon ketua MPR RI. Sedangkan Koalisi Jokowi mengusulkan agar Ketua MPR RI ditunjuk dari Anggota DPD. DPD sendiri sudah menyiapkan sembilan nama untuk jadi pimpinan MPR RI.
Editor: Antonius Eko