Bagikan:

Begini Ketika Petani Curhat ke Jokowi

KBR, Jember

NASIONAL

Selasa, 07 Okt 2014 19:33 WIB

Author

Friska Kalia

Begini Ketika Petani Curhat ke Jokowi

jokowi, petani

KBR, Jember – Ratusan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dari berbagai wilayah menyampaikan curahan hati kepada presiden terpilih Joko Widodo saat berkunjung ke Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Petani tebu yang datang dari hampir seluruh wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat tersebut meminta Jokowi untuk menghapuskan impor gula. Salah seorang petani asal Blora, Jawa Tengah, Sulaiman mengatakan pemerintah saat ini sama sekali tidak berpihak kepada petani. Ini dibuktikan dengan adanya impor 3,5 juta ton gula yang telah dijalankan oleh Departemen Perdagangan.

“Pemerintah sekarang tidak pro petani, karena departemen perdagangan sudah impor 3,5 juta ton. Mohon jika nanti bapak dilantik tolong dipikir lagi, stop impor. Karena bapak adalah wajah kami, ratu adil, adalah harapan petani, tolong impor itu di stop agar petani bisa bernafas,” kata Sulaiman saat berdialog dengan Jokowi, Selasa (7/10).

Keluhan lain juga disampaikan petani asal Asembagus, Kabupaten Situbondo, Ahmad Sani. Sani menyoroti direksi PTPN XI yang dianggap petani telah ingkar janji dan lari dari tanggung jawab karena tidak membayar petani dengan harga talangan yang sudah disepakati yakni Rp. 8.500/kg. Bahkan Sani dan petani lainnya menuntut agar Dirut PTPN XI Andi Punoko dipecat.

“Yang kami inginkan diutamakan gula milik petani nasional tentunya dengan harga yang sudah disepakati yaitu Rp.8.500 tapi ternyata PTPN XI tidak mau bayar. Mohon ditindaklanjuti Dirut PTPN XI yang berjanji menalangi tebu petani. Mohon setelah bapak dilantik, Andi Punoko dipecat saja,” kata Ahmad Sani.

Petani asal Semboro, Jember Rofiah tak mau ketinggalan. Dia menyampaikan keluhannya kepada Jokowi. Rofiah meminta secara gambling kepada Jokowi untuk mengalihkan semua subsidi yang ada kepada para petani, baik itu petani tebu atau petani lainnya.

“Saya minta tolong pak, kami petani tebu ingin kepastian dari bapak Jokowi. Kepastian agar petani dibantu misalnya dengan subsidi – subsidi yang ada untuk diberikan kepada petani, bukan hanya petani tebu tapi seluruhnya,” katanya.

Menanggapi berbagai keluhan para petani tersebut, Jokowi mengatakan telah menampung semua masukan dan akan langsung dikalkukasi. Jokowi juga mengatakan akan mengambil tindakan cepat setelah dirinya dilantik 20 Oktober mendatang.

“Bapak ibu sekarang saya belum dilantik, tapi masukan tadi begitu pulang akan saya kalkulasi dan saya hitung. Secepatnya setelah dilantik akan kita ambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, setelah dilantik nanti akan tetap mendengar langsung aspirasi dan keinginan masyarakat dengan terjun kelapangan. Menurut Jokowi, cara blusukan tersebut terbukti efektif untuk mengetahui langsung masalah yang dialami oleh masyarakat.

“Saya kalau bertanya langsung seperti ini bisa mengerti betul masalahnya apa. Saya tidak mau dengar hanya dari Menteri, Dirjen, karena biasanya yang sampai biasanya yang baik – baik saja, padahal tidak begitu,” imbuhnya.

Jokowi berkunjung dan bertemu para petani tebu di Jember setelah menghadiri HUT TNI ke 69 di Surabaya. Dalam kunjungan singkatnya ini, Jokowi didampingi oleh Ketua Tim Transisi, Rini Soemarno.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending